HIPERREALITAS PENGGUNA TIKTOK
STUDI KASUS PADA ANAK-ANAK DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU
Abstract
TikTok merupakan salah satu media sosial yang kini sedang viral digunakan oleh semua kalangan khususnya kalangan anak muda. Sehingga keberadaan media sosial TikTok saat ini ternyata menciptakan fenomena yang menarik untuk dikaji, bahwa fenomena ini telah mengarah pada sebuah hiperrealitas. Pengguna TikTok yang menampilkan diri melebihi dari realitas yang ada yang dinilai telah menampilkan kebohongan dengan tujuan untuk dilihat orang lain. Penelitian ini menggunakan teori hiperrealitas sebagai pilihan analisis menggunakan paradigma kritis, dengan tipe kualitatif. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hiperrealitas yang terjadi pada aplikasi TikTok, secara khusus menunjukkan tingkat hiperrealitas dikalangan anak muda dengan tingkat berbeda-beda. Pada simulasi informan 1 lebih mengarah kepada gaya hidup penampilan yang diikutinya dari idolanya, informan ke 2 lebih menunjukkan kepada gaya hidup yang terlihat aesthetic, dengan mencari tempat foto atau video yang dapat dijadikan spot foto, sedangkan informan 3 lebih mengarah dengan mempublikasikan barang-barang mahal untuk terlihat kaya dan mewah. Simulakra yang terjadi bahwa informan 1, 2 dan 3 mendapat kepuasan tersendiri, dengan melakukan hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri, pujian dan pengakuan meski yang ditampilkan hanyalah realitas semu.