BUDIDAYA SELEDRI SECARA VERTIKULTUR PADA KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN PUPUK PELENGKAP CAIR
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi komposisi media tanam dan dosis PPC terbaik dalam pertumbuhan dan produksi tanaman seledri. Penelitian telah dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Baturaja Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu. Waktu pelaksanaannya pada bulan April sampai Juni 2018. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan faktor pertama media tanam (M) terdiri dari 4 taraf. Faktor kedua PPC (P) terdiri dari 3 taraf jadi terdapat 12 kombinasi perlakuan. Faktor M (Media Tanam) M0 = tanah, M1 = 1 tanah : 2 pupuk kandang, M2 = 2 tanah : 1 pupuk kandang dan M3 = 1 tanah : 1 pupuk kandang. Faktor P (PPC), P1 : 1 ml/liter air, P2 : 3 ml/liter air dan P3 : 6 ml/liter air. Peubah yang diamati yaitu jumlah helai, tinggi tanaman, berat basah tajuk, berat kering tajuk, berat basah akar dan berat kering akar. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa interaksi media tanaman dan PPC berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah. Perlakuan tungga media tanam berpengaruh nyata terhadap semua peubah namun perlakuan PPC berpengaruh tidak nyata. Disimpulkan bahwa kombinasi media tanam 1:1 dan PPC 6 ml/liter merupakan perlakuan yang mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman seledri. Media tanam 1 tanah : 1 pupuk kandang) merupakan perlakuan yang terbaik meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman seledri. PPC 6 ml/liter air merupakan perlakuan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman seledri.
References
Culture dan Nature. 2009. Tanaman sawi menggunakan pupuk pelengkap cair. http://pupukhantu.blogspot.com. (diases 19 Februari 2018).
Ekowati, D dan Nasir, M. 2011. Pertumbuhan tanaman jagung varietas Bisi-2 pada pasir reject dan pasir asli dipantai trisik kulonprogo. J. Manusia dan Lingkungan. Vol. 18. No.3 : 220-231.
Hanafiah, K. A. 2008. Perancang Percobaan, Teori dan Teknik Aplikasi. Rajagrofindo Persada. Jakarta.
Herwadi, J. 2016. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L.) terhadap pemberian pupuk cair organik kelapa sawit. Skripsi. Fakultas Pertanian Unbara. (tidak dipublikasikan).
Hidayat, C. Dan S. Hasani. 2013. Teknik budidaya dengan sistem vertikultur. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati. Bandung. (tidak dipublikasi).
Israhadi. 2009. Larutan nutrisi hidroponik. Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kurniawan. 2013. Uji beberapa komposisi media tanam kompos sekam kopi pada budidaya secara organik pada caisim. Skripsi. Fakultas Pertanian UNBARA. (tidak dipublikasikan).
Maradona, Y. 2016. Respon pertumbuhan dan produksi tanaman caisim (Brassica juncea L.) terhadap komposisi media tanam kompos kulit kopi. Skripsi. Fakultas Pertanian UNBARA. (tidak dipublikasikan).
Marlina, N. Gofar, N dan Halim, A. 2015. Aplikasi jenis pupuk anorganik dosis rendah pada tanaman padi di tanah pasang surut. Prosiding Seminar Nasional Lahan Supoptimal.
Nitihapsari, Y. 2010. Efektivitas ekstrak seledri (Apium graveolens) 50% dibandingkan ketokonazol 2% terhadap pertumbuhan Malassezia Sp. pada ketombe galuh yulieta. Artikel Ilmiah yang diterbitkan. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
Nurlaili dan Gribaldi. 2015. Modifikasi campuran media tanam terhadap pertumbuhan tanaman seledri pada system vertikultur. Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Baturaja.
Parman, S. 2014. Pengaruh POC berbahan dasar limbah sawi putih terhadap pertumbuhan tanaman jagung. http://eprints.undip.ac.id/ 44491/1/7.atika.pdf. (diakses 20 Juli 2018).
Prajnanta, F. 2009. Agribisnis cabai hibrida. Penebar Swadaya, Jakarta.
Rahayu, S. Armaini dan Ardian. 2015. Pengujian beberapa medium tanam dan pemberian pupuk pelengkap cair (PPC) terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman selada (Lactuca sativa L) secara hidroponik. JOM Faperta Vol 3 No.2.
Rahmah, A. 2014. Pengaruh POC berbahan dasar limbah sawi putih terhadap pertumbuhan tanaman jagung. http://eprints.undip.ac.id/ 44491/1/7. _atika.pdf. (diakses 20 Juli 2018).
Rullyanda, D. 2014. Lapisan tanah, struktur tanah, dan jenis tanah. http://dodirull yandapgsd.blogspot.co.id/2014/11/lapisan-tanah-struktur-tanah-dan-jenis. html. (Diakses 20 Juli 2018).
Sudarmi. 2013. Pentingnya unsur hara mikro bagi pertumbuhan. http://download.portal garuda.org/article.php?article=268338&val=7107&title=Pentingnya%20Unsur%20Hara%20%20Mikro%20Bagi%20Pertumbuhan%20Tanaman. (diakses 18 Juli 2018).
Suwahyono, U. 2011. Petunjuk praktis penggunaan pupuk organik secara efektif dan efisien. Penebar Swadaya, Jakarta.
Syekfanis. 2011. Pupuk kandang. http://syekhfanismd.lecture.ub.ac.id/files/ 2014/09/4.-Minggu-4.-pupuk-kandang-BPS.pdf. (diakses 20 Juli 2018).
Widiyatama. 2013. Mengenal jenis unsur hara makro dan mikro. http://mitranasa .com /mengenal-jenis-unsur-hara-makro-mikro/. (diakses 7 Juli 2018).
Widodo, A, A.P. Sujalu, dan H. Syahfari, 2016. Pengaruh jarak tanam dan pupuk phonska terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman jagung manis varietas sweet boy. Jurnal Agrivor (XV) 2: 171-178.
Yuliansyah, A. 2015. Vertikultur teknik bertanam di lahan sempit. AgroMedia Pustaka, Depok.