PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN PUPUK MAJEMUK ANORGANIK UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)
Abstract
Salah satu kendala yang dihadapi petani dalam mengembangkan usaha budidaya tanaman disebabkan oleh faktor teknis budidaya dan jenis tanah terutama tanah PMK. Untuk mengatasi permasalahan tanah tersebut dapat menggunakan pupuk organik dan anorganik. Tanaman cabai membutuhkan pupuk untuk pertumbuhan dan produksinya, yaitu pupuk organik pupuk anorganik jenis pupuk majemuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit terhadap pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk majemuk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan (4) ulangan. Faktor yang diteliti adalah pupuk kandang ayam P0 : Tanpa Pupuk Kandang, P1 : 10 ton/ha, P2 : 20 ton/ha dan pupuk majemuk anorganik yaitu, N1 : 150 kg/ha, N2 : 300 kg/ha, dan N3 : 450 kg/ha. Peubah yang diamati yaitu tinggi tanaman (cm), jumlah cabang, berat basah tanaman (g), berat kering tanaman (g), umur berbunga (hst), jumlah buah (buah), dan berat buah (g). Berdasarkan hasil penelitian, pemberian pupuk kandang ayam dan pupuk majemuk dengan takaran 10 ton/ha pupuk kandang ayam dan 300 kg/ha pupuk majemuk anorganik merupakan perlakuan yang cenderung menghasilkan rerata tertinggi untuk pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit.
References
Ariani, E. 2009. Uji Pupuk NPK Mutiara 16:16:16 dan berbagai jenis Mulsa terhadap hasil tanaman Cabai (Capsicum annum L.). Fakultas Pertanian Universitas Riau.
Badan Pusat Statistik. 2018. Produksi Tanaman Sayuran Menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Sayuran di Provinsi Sumatera Selatan 2015-2017. Sumsel.
Brady NC and RR Weil. 2002. The Nature and Properties of Soils. 13’* Edition. Upper Saddle River, New Jersey. USA.
Gardner FP, RB Pearce and RL Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya (Physiology of Crop Plants). UI-Press. Jakarta.
Hendri, M. Napitupulu, M. Sujalu, A. P. 2015. Pengaruh Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk NPK Mutiara Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terung Ungu. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Ishak, S. Y. Bahua, M. I. Limonu, M. 2013. Pengaruh Pupuk Organik Kotoran Ayam Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Dolumo Utara Kota Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo.
Lamber H, FS Chapin, And TL Pon. 2008. Plant Physiological Ecology. Springer.
Marschner, P. 2012. Mineral Nutrition of Higher Plants Third Edition. Elsevier Ltd. Oxford.
Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan Pupuk (Edisi Revisi). PT. Penebar Swadaya, Jakarta.
Muhtiar, Bahrun, A., dan Safuan, L. O. 2012. Pengaruh Residu Bahan Organik dan Fosfor Setelah Penanaman Melon dan Kacang Panjang terhadap Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.). Penelitian Agronomi UNHALU. Kendiri Vol. 1. No. 1. Hal. 37-46.
Notohadiprawiro, T. 2001. Tanah dan Lingkungan. Dirjen Pendidikan Tinggi. Depdikbud. Jakarta.
Novizan. 2007. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta.
Ogbomo, L. K. E. 2011. Comparison of Growth, yield performance and profitability of tomato (Solanum lycopersicon) under different fertilizer types in humid forest ultisols. Int. Res. J. Agric. Sci. Soil. Sci. 1 (8): 332-338.
Prasetya, M. E. 2014. Pengaruh Pupuk NPK Mutiara dan Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Cabai Merah Keriting Varietas Arimbi. Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.
Roidah, I. S. 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk Kesuburan Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Tulungagung. Bonorowo.
Sudarto, M. Zairin, Awaludin Hipi dan Ari Surahman, 2003. Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Kandang terhadap Pertumbuhan dan Produksi Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt). Pastura (1): 2.
Wiwik, H. Husnain, dan Ladiyani, R. W. 2015. Peranan Pupuk Organik Dalam Peningkatan Produktivitas Tanah dan Tanaman. Jurnal Sumberdaya Lahan.