RUMPUT GAJAH (Pennisetum purpureum) DI BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TAILING PASCA PENAMBANGAN TIMAH
Abstract
Salah satu hijauan potensial tersebut adalah rumput gajah. Tanaman rumput gajah juga diketahui dapat tumbuh pada tanah yang kritis dan minim akan nutrisi. Tailing merupakan hasil penambangan yang memiliki kadar hara rendah dan dominan pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter yang dapat digunakan untuk menentukan kemampuan adaptasi rumput gajah terhadap di media lahan pasca penambangan timah. Selanjutnya diperlukan pula informasi komposisi media tanam terbaik untuk karakter perlakuan rumput gajah di lahan pasca penambangan timah. Penelitian dilaksanakan bulan April sampai Juli 2017 di lahan kebun percobaan dan penelitian Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi Universitas Bangka Belitung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 9 komposisi media tanam dan 3 ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan karakter tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah anakan, dan berat basah akar dapat digunakan sebagai karakter kemampuan adaptasi rumput gajah di media tailing bekas penambangan timah. Komposisi media tailing 55% + ultisol 40% + bahan organik 5% + NPK 6 gram adalah media yang mengoptimalkan pertumbuhan rumput gajah di media tailing.
References
Bahrun et al. 2008.PengaruhPengairansebagiandaerahakar volume air yang berbedaterhadapbiomassadanproduksitanamankedelai.Agriplus 17:90-97.
[BPS]Badan Pusat Statistik. 2015. Kepulauan Bangka Belitung dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dewanto FG. 2013. Pengaruh Pemupukan Anorganik dan Organik Terhadap Produksi Tanaman Jagung Sebagai Sumber Pakan. J. Zootek 32 (5).
Hardjowigeno S dan Widiatmaka. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan dan Perencanaan Tataguna Lahan. Cet. Pertama. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Inonu I, Budianta D, Umar M, Yakup, Wiralaga AYA. 2011. Ameliorasi Bahan Organik pada Media Tailing Pasir Pasca Tambang Timah untuk Pertumbuhan Bibit Karet. J. Agrotropika 16(1) : 45-51.
Inonu I. 2010. Pengelolaan Lahan Pasca Tambang Timah di Pulau Bangka: sekarang dan Yang Akan Datang. Makalah dalam Seminar Bintek Reklamasi Lahan Pasca Tambang Kabupaten Bangka Tengah, Tanggal 12 Oktober 2010. Pangkalpinang: Universitas Bangka Belitung.
Kusuma EM. 2014. Respon Rumput terhadap Pemberian Pupuk Majemuk. Palangka Raya: J. Ilmu Hewan Tropika. 3(1).
Mardiansya A. 2010. Kajian Tentang Potensi Bionutrien MHR yang diaplikasikan pada Tanaman Kentang. Bandung. [Skripsi]. Sarjana FPMIPA UPI.
Mihrani. 2008. Evaluasi Penyuluhan Penggunaan Bokashi Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Rumput Gajah. J. Agrisistem. Juni 2008. 4(1).
Prasetyo BH, Suriadikarta DA. 2006. Karakteristik, Potensi dan Teknologi Pengelolaan Tanah Ultisol untuk Pengembangan Pertanian Lahan Kering di Indonesia. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian. Balai Penelitian Tanah. Jalan Ir H. Juanda No 98.
Pratiwi, Erdy S, Maman T. 2012. Penentuan Dosis Bahan Pembenah (Ameliorant) untuk Perbaikan Tanah dari Tailing Pasir Kuarsa Sebagai Media Tumbuh Tanaman Hutan. Penelitian Hutan dan Konservasi Lahan 9:163-174.
Samekto R. 2009. Pupuk Kompos. PT Intan Sejati. Klaten.
Sittadewi HE. 2007. Identifikasi Vegetasi di Koridor Sungai Siak dan Peranannya dalam Penerapan Metode Bioengeneering. Sains dan Teknologi Indonesia 10 (2) : 112-118
Sutejo R .2009. Pemanfaatan Endomikoriza dan Pupuk Organik dalam Memperbaiki Pertumbuhan Gmelina arborea LINN pada Tanah Tailing [Tesis]. Bogor: Program Pasca Sarjana. Institut Pertanian Bogor.
Syukur A, Harsono ES. 2008. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang dan NPK terhadap Beberapa Sifat Kimia dan Fisika Tanah Pasir Pantai Samas Bantul. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan 8(2) : 138-145.