PERENCANAAN JARINGAN IRIGASI TERSIER BLOK G DAERAH IRIGASI (D.I) LEMPUING DESA TUGU MULYO KECAMATAN LEMPUING KAB. OGAN KOMERING ILIR

  • Universitas Baturaja
Keywords: Irigasi, Dimensi saluran, Kecepatan aliran

Abstract

Irigasi merupakan kegiatan dan pengaturan air untuk memenuhi kepentingan pertanian dengan memanfaatkan air yang berasal dari permukaan danĀ  air tanah. Pengaturan pengairan bagi pertanian tidak hanya untuk penyediaan air, tetapi juga untuk mengurangi melimpahnya air hujan di daerah-daerah yang kelebihan air dengan tujuan mencegah peluapan air dan harus cukup untuk disalurkan ke setiap saluran sampai kepetakan sawah. Penelitian ini dilakukan di Desa Tugu Mulyo Kec. Lempuing Kabupaten OKI. Data atau informasi yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari Kabupaten dan data-data primer diperoleh dari survey langsung di lapangan. Metode pengolahan data sekunder menggunakan metode Penman untuk menentukan evapotranspirasi, selama penyiapan lahan, penggunaan konsumtif, perkolasi, penggantian lapisan air, curah hujan efektif, kebutuhan air sawah, kebutuhan air irigasi untuk padi, kebutuhan air total pengambilan pada sumbernya, dan rumus manning untuk dimensi, debit rencana saluran tersier, dan kecepatan aliran. Dengan menggunakan system pola tanam Padi-Padi-Palawija, dalam jangka waktu penyiapan lahan 4 bulan sekali dalam setahun. Dari hasil perhitungan analisis kebutuhan air irigasi dengan efisiensi debit saluran Irigasi Tersier diperoleh efesiensi penyaluran air secara keseluruhan yang diambil sebesar 1,159 l/dt/ha, yang berasal dari Saluran Sub Sekunder Wana Sari untuk mengairi luas area 105 ha. Pada umumnya di Daerah Irigasi Lempuing adalah saluran terbuka yang berbentuk persegi dengan lapisan pelindung dari beton. Maka dari hasil analisis, dengan kecepatan aliran standar di saluran 0,72 m/dt, dengan debit rencana 0,122 m3/dt, maka dari itu dimensi saluran irigasi lebar dasar saluran B = 0,4 m dan tinggi saluran H = 0,31 m.

Published
2023-06-17