https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/issue/feed Prosiding Seminar Nasional 2019-09-05T02:44:58+00:00 Open Journal Systems <p><strong>Prosiding Seminar Nasional “Pembangunan Karakter&nbsp; Melalui Pendidikan dan Pembelajaran”</strong></p> https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/52 Konsep Dasar Paradigma Sistem Pendidikan Nasional Berbasis Pancasila 2019-08-31T05:04:08+00:00 Ibrahimmusa@gmail.co.id <p>Pada hakekatnya dasar dan tujuan&nbsp; pendidikan&nbsp; nasional tidak dapat dipisahkan dari dasar dan tujuan didirikannya Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena pendidikan nasional adalah jembatan emas bagi pencapaian tujuan nasional itu sendiri. Tanpa pendidikan, mustahil tujuan bangsa Negara Indonesia dapat mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Perancangan undang-undang tentang sistem pendidikan nasional&nbsp; perlu dilandasi oleh kajian teori tentang paradigma pendidikan nasional yang mencakup hakekat pendidikan itu sendiri, dasar dan tujuannya, visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan, prinsip penyelenggaraan, standar mutu hasil dan proses operasional,&nbsp; penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan, program dan kegiatan belajar mangajar (KBM), serta hasil yang diharapkan dari pendidikan.&nbsp;</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/83 Pendidikan Karakter dalam Menghadapi Tantangan Perubahan Zaman (Strategi dan Indikator Pencapaiannya) 2019-09-05T02:44:58+00:00 Mas_bastyo@yahoo.co.id nurhasanah@fkip.unbara.ac.id <p><strong>Pendidikan karakter bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia, sejak lama pendidikan karakter ini telah menjadi bagian penting dalam misi kependidikan nasional walaupun dengan penekanan dan istilah yang berbeda. Dengan perubahan zaman dan arus globalisasi problematika ‎menjadi sangat kompleks. Globalisasi disebabkan perkembangan ‎teknologi, kemajuan ekonomi dan kecanggihan sarana informasi. Esensial pendidikan yang memiliki dua misi utama yaitu <em>“transfer of values” </em>&nbsp;dan&nbsp; juga <em>“transfer of knowledge”.</em> Tugas pendidikan harus mampu melakukan proses; <em>pertama</em> pewarisan nilai-nilai, <em>kedua </em>membantu individu memilih peran sosial dan mengajari untuk melakukan peran tersebut, <em>ketiga </em>memadukan beragam identitas individu ke dalam lingkup kebudayaan yang lebih luas, <em>keempat </em>harus menjadi sumber inovasi sosial. Sasaran yang harus dibidik dalam pendidikan karakter adalah; <em>Pertama</em> kognitif, mengisi otak, mengajarinya dari tidak tahu menjadi tahu;<em> Kedua</em>, afektif, yang berkenaan dengan perasaan, emosional, pembentukan sikap di dalam diri pribadi seseorang;<em> Ketiga</em>, psikomotorik, adalah berkenaan dengan aktion, perbuatan, prilaku, dan seterusnya.</strong></p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/54 Pembelajaran Bahasa (Indonesia) sebagai Sarana Pengembangan Karakter Bangsa 2019-08-31T06:36:48+00:00 dhemasmarno@yahoo.co.id <p>Tujuan pendidikan nasional tersebut mengamanatkan pentingnya pengembangan karakter melalui dunia pendidikan (persekolahan). Pengembangan karakter lebih berkaitan dengan optimalisasi fungsi otak kanan. Akan tetapi, pada kenyataannya mata pelajaran yang berkaitan dengan pendidikan karakter pun (seperti agama, dan kewarganegaraan) pada praktiknya lebih menekankan pada aspek otak kiri (hafalan, atau hanya sekadar “tahu”). Sebagai bangsa yang beradab dan berbudaya, situasi semacam itu jelas amat tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan yang cerdas, baik secara intelektual, emosional, spiritual, maupun sosial. Dalam konteks demikian, perlu ada upaya serius dari segenap komponen bangsa untuk mem­bangun “kesadaran kolektif” demi mengembalikan karakter bangsa yang hilang. Kare­na memang penyebab dari krisis multidimensi yang melanda negeri ini adalah masalah karakter bangsa yang hilang; bukan masalah kecerdasan intelektual dari anak bangsa ini. Dunia pendidikan sudah semestinya mengambil peran strategis ini untuk me­ngembali­kan anak-anak bangsa ke fitrahnya dengan mengenali diri sendiri dan me­nemu­kan kembali jati dirinya yang berarti membangun karakter diri dan secara ber­sama-sama membangun karakter bangsa sehingga dapat dibangkitkan kembali jati diri dan harga diri bangsa. Mengutip kata bijak <em>when character is lost, everything is lost</em> ‘Bangsa/pribadi yang kehilangan karakter akan terhapus dari muka bumi’.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/55 Penanaman Pendidikan Karakter dalam Pengembangan Model Pembelajaran Blended Learning Bidangteknologi Informasi dan Komunikasi 2019-08-31T06:51:14+00:00 yamantoisaagilzaky@yahoo.com <p>Untuk Penanaman pendidikan karakter dalam mengembangkan model blended learning dalambidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&amp;D)dengan desain pengembangan Dick dan Carey dan Model Pengembangan Instruksional (MPI).Bahan pembelajaran model blended learning ini dikembangkan melalui validasi ahli desain pembelajaran, ahli materi pembelajaran, dan ahli media pembelajaran serta diuji cobakan secara perorangan (one-to-one learner), kelompok kecil (small group, dan uji coba lapangan. Model blended learning menerapkan pembelajaran secara konvensional dengan mengunakan e-learning.Hasil penelitian menunjukkan peningkatan nilai rata-rata mahasiswa sebelum (pretest) dan sesudah (posttest) pengembangan model. Dengan demikian penanaman pendidikan model blended learning dalan Teknologi Informasi dan Komunikasi sangat penting sekali agar mahasiswa selalu berperilaku sesuai dengan norma agama dan karakter bangsa</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/56 Cerita Rakyat Kategori Fabel sebagai Bahan Pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia di Sekolah Dasar 2019-08-31T07:00:08+00:00 azissa17@yahoo.co.id azissa17@yahoo.co.id <p>Penelitian ini bertujuan kepentingan alternatif bahan ajar pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD dan untuk mengetahui dan menemukan tingkat kelayakan cerita rakyat kategori <em>Fabel</em> untuk dijadikan alternatif bahan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD.</p> <p>Data dalam penelitian ini berupa cerita rakyat kategori <em>Fabel</em> dalam masyarakat. Pengambilan data ini juga disesuaikan dengan kemampuan tenaga, waktu, dan biaya yang ada. Data partisipan berupa guru yang mengajar Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas kelas V dan VI Sekolah Dasar di Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan. Alasan pengambilan data di kelas V dan VI karena materi pembelajaran cerita rakyat terdapat di kelas tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan observasi. Data cerita rakyat setelah dianalisis dengan menggunakan pedoman analisis kemudian dideskripsikan. Data yang dideskripsikan adalah aspek penyusunan pemilihan bahan ajar dari cerita rakyat yang telah dipublikasi lembaga resmi pemerintahan daerah/provinsi. Data pemilihan bahan ajar cerita rakyat diseleksi, dikelompokkan, dianalisis, dilakukan pengkajian, dan disimpulkan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dalam bentuk persentase.</p> <p>Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum&nbsp; rata-rata&nbsp; penilaian&nbsp; responden kesesuaian aspek&nbsp; isi cerita rakyat kategori&nbsp; Fabel&nbsp; dengan bahan ajar pembelajaran&nbsp; Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar adalah 3,831 atau pada kategori layak dijadikan bahan ajar</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/57 Pembekalan Guru Matematika dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berkarakter di SMA 2019-08-31T07:04:05+00:00 nurisnainitaufik@gmail.com <p>Pengintegrasian pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam mata pelajaran matematika di SMA sebenarnya sudah menjadi suatu tuntutan. Hal itu tercermin dari tujuan mata pelajaran matematika yang dimuat dalam Standar Isi mata pelajaran matematika SMA, antara lain agar peserta didik memiliki kemampuan memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Oleh karena itu, tujuan dari tulisan ini adalah: (1) memberi informasi kepada guru matematika SMA tentang konsep dasar pendidikan budaya dan karakter bangsa, dan (2) memberi pembekalan guru matematika oleh pengawas akademik matematika dalam menyusun RPP matematika berkarakter pada suatu kegiatan. Dalam makalah ini diuraikan tentang: (1) konsep dasar pendidikan budaya dan karakter bangsa, dan (2) alternatif pembekalan guru matematika oleh pengawas akademik matematika dalam penyusunan RPP matematika berkarakter pada suatu kegiatan</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/58 Pengembangan Karakter: Sebuah Tinjauan Konsep Untuk Pembelajaran 2019-08-31T07:08:00+00:00 nurhasanah@fkip.unbara.ac.id <p>The development of character education lately become a hot issue trend among educators and educational institutions. This means, every practitioner has realized the importance of developing good character in students and young people. Why does the character formation of students is very important? Because the character of a nation is an aspect that determines the progress of a nation. The character of a nation is dependent on the quality of the character of human resource ( HR ). Hence the character of quality need to be established and nurtured from an early age. Failure cultivation of good character at an early age will form a troubled personal in his adult life. Adult individuals who have a bad character is a character in the form of planting failures of the past. In the end, individuals who have a bad character large berandil create an environment and atmosphere that is destructive. As noted Erikson, (1968 ) that parents guide their children 's success in dealing with personality conflicts at an early age will determine the success of children in social life in the future</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/59 Pembinaan Guru Matematika dalam Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Berkarakter melalui Supervisi Individual Pendekatan SANI di SMP 2019-09-02T03:12:17+00:00 kiagus_kosim@yahoo.com <p>Tujuan penulisan ini adalah: (1) menginformasikan kepada guru matematika tentang cara menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) matematika SMP yang berkarakter, dan (2) memberikan pembinaan terhadap guru matematika oleh pengawas akademik matematika dalam menyusun RPP berkarakter melalui supervisi individual pendekatan SANI (<strong>s</strong>antun, terbuk<strong>a</strong>, dan komu<strong>ni</strong>katif). Melalui supervisi individual pendekatan SANI, maka terjadi percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara supervisor dengan guru matematika secara santun, terbuka, dan komunikatif dalam masalah penyusunan RPP matematika SMP berkarakter. Dalam makalah ini diuraikan tentang: (1) pengintegrasian nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam proses pembelajaran, (2) penyusunan RPP matematika SMP berkarakter, dan (3) pembinaan guru matematika oleh pengawas akademik matematika dalam menyusun RPP matematika SMP berkarakter melalui supervisi individual pendekatan SANI.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/60 Pengembangan Karakter dalam Pembelajaran Bahasa Inggris melalui Karya Sastra dan Strategi Literature Circles 2019-09-02T03:15:29+00:00 merie_piecery@yahoo.com <p>Pendidikan karakter bertujuan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diintegrasikan ke dalam program pembelajaran. Integrasi nilai karakter dalam pembelajaran merupakan suatu strategi untuk menghasilkan lulusan yang siap dan mampu berkompetisi di era global. Dengan dasar ini, inovasi pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai karakter penting dilakukan. Dalam pembelajaran bahasa Inggris, inovasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan karya sastra dan strategi <em>literature circles</em>. Karya sastra dalam pembelajaran bahasa Inggris tidak hanya memberikan model untuk penguasaan keterampilan berbahasa, namun juga menawarkan pemahaman dan kesadaran akan budaya yang tersaji dalam berbagai bentuk konteks ceritanya. Penggunaan karya sastra dalam pembelajaran bahasa Inggris juga akan lebih bermakna apabila disertai dengan strategi pembelajaran yang inovatif pula. <em>Literature circles</em>, salah satu strategi pembelajaran berbasis <em>cooperative learning, </em>adalah strategi yang mampu megeksplorasi mahasiswa untuk bekerja sama dan berinteraksi dalam memahami isi cerita dalam suatu karya sastra. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas peranan karya satra dan strategi <em>literature circles</em> dalam pengembangan karakter mahasiswa dalam pembelajaran bahasa Inggris.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/61 Meningkatkan Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa Kelas VIII SMP N Lalan Musi Banyuasin melalui Sanksi Berjenjang 2019-09-02T03:20:00+00:00 bambang@gmail.com <p>Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang ideal sesuai dengan undang undang&nbsp; sistem pendidikan nasional pasal 3, maka&nbsp; salah satu faktornya yang harus diperhatikan adalah bila&nbsp;&nbsp; siswa selalu bersikap&nbsp; disiplin dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi disekolah. Kenyataan terjadi pada saat ini dilapangan,&nbsp; anak selalu kurang disiplin dan kurang memiliki rasa tanggung jawab di sekolah,&nbsp; tidak membuat pekerjaan rumah, mencoret coret bangku, tidak biasa mengantre, pada saat upacara bendera tidak tertib, tidak berpakian dengan rapi, sering datang terlambat, menyerahkan tugas tidak tepat waktu, di dalam kelas selalu mengganggu teman, sering berkelahi, kurang hormat pada guru. Hal hal ini merupakan dasar dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa. Kalau kebiasan ini tidak menemukan pemecahan masalahnya maka tujuan penedidikan nasional akan sulit&nbsp; terwujud. Berbagai faktor yang mempengaruhi anak kurang menunjukkan sikap tersebut, diantaranya lemahnya perhatian orang tua kepada putra putrinya&nbsp; dikarenakan orang tua selalu sibuk dengan urusan ekonomi, orang tua yang otoriter, keluarga yang broken home, pengaruh pergaulan dilingkungan sekitar anak,&nbsp; adanya perkembangan media yang elektronik, kurang demokratisnya pendekatan dari orang tua maupun guru yang ada di sekolah. Tujuan utama dari penelitian ini adalah&nbsp; untuk mengetahui tingkat disiplin dan rasa tanggung jawab siswa kelas VIII SMP Negeri Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin tahun pelajaran 2014/2015. Hal ini dianggap penting oleh peneliti karena faktor tersebut akan berpengaruh terhadap tercapainya tujun pendidikan&nbsp; di sekolah (tujuan institusional), Dengan demikian maka yang menjadi obyek dan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Negeri Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin tahun pelajaran 2014/2015. Langkah penelitian ini adalah mulai dari perencanaan, observasi sebelum pelaksanaan, penelitian, observasi pada saat&nbsp; pelaksanaan penelitian dari siklus I sampai dengan siklus II dan dilakukan pengolahan data secara diskriptif komperatif&nbsp; serta&nbsp; diadakan refleksi dari masing masing siklus. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui, bahwa sebelum diterapkan sanksi berjenjang pada siswa kelas VIII SMP Negeri Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin tahun pelajaran 2014/2015,&nbsp; tingkat disiplin&nbsp; siswa sangat rendah dibawah nilai rata-rata standar yaitu&nbsp; 5,2. Begitu pula nilai rata rata rasa tanggung jawab siswa&nbsp; dengan rata rata katagori D yaitu dengan nilai 4,9. Dan kalau digabungkan&nbsp; antara nilai sikap disiplin dan rasa tanggung jawab maka nilainya rata rata 5,1 (D). Pada siklus I ini diketahui bahwa pada katagori tingkat disiplin siswa nilainya masih rendah yaitu nilai cukup (C). Sedangkan pada katagori rasa tanggung jawab siswa mencapai nilai cukup (C) yaitu rata rata nilainya 6,7. namun pada&nbsp; poin mengerjakan tugas rumah dengan nilai&nbsp; (D) yaitu 5,4. Dengan perbaikan tersebut maka pada siklus II hasilnya diketahui bahwa tingkat disiplin siswa VIII SMP Negeri Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin tahun pelajaran 2014/2015 di sekolah, mencapai nilai rata rata 8,6 (dalam katagori sangat baik). Sedangkan pada tingkat tanggung jawab siswa mencapai nilai 8,5 (sangat baik). Namun yang menjadi catatan pada penelitian ini adalah bahwa, pada katagori mengerjakan tugas rumah yang hanya&nbsp; mampu mencapai nilai pada katagori cukup (C) yaitu dengan nilai&nbsp; rata rata 6,7.&nbsp; Terjadinya peningkatan tingkat disiplin dan tanggung jawab siswa dari siklus I sampai siklus ke II karena dilakukan perbaikan pada teknik dalam meberikan sanksi berjenjang secara&nbsp; bervariasi, pembinaan dengan kontinu serta motivasi kepada siswa itu sendiri.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/62 Pembinaan Guru Bahasa Inggris dalam Menyusun Silabus Berkarakter melalui Lokakarya di SMP 2019-09-02T03:23:26+00:00 surajir@yahoo.co.id <p>Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945 dilatarbelakangi oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah: (1) menginformasikan kepada guru bahasa Inggris&nbsp; tentang cara menyusun silabus bahasa Inggris SMP yang berkarakter, dan (2) memberi cara alternatif&nbsp; pembinaan guru bahasa Inggris oleh pengawas akademik bahasa Inggris dalam menyusun silabus&nbsp; bahasa Inggris berkarakter melalui lokakarya di SMP. Lokakarya merupakan pertemuan ilmiah yang kecil, bersifat kelompok, dan dapat melibatkan beberapa guru bahasa Inggris SMP dalam satu kabupaten, dengan tujuan untuk memecahkan masalah dalam penyusunan silabus bahasa Inggris SMP berkarakter.&nbsp; Dalam makalah ini diuraikan tentang: (1) penyusunan silabus bahasa Inggris SMP berkarakter, dan (2) alternatif &nbsp;pembinaan guru bahasa Inggris oleh pengawas akademik bahasa Inggris dalam menyusun silabus bahasa Inggris SMP berkarakter melalui lokakarya.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/63 Penerapan Strategi dalam Implementasi Pendidikan Karakter 2019-09-02T03:27:14+00:00 Agustina@gmail.com <p>Pendidikan karakter saat ini merupakan topik yang banyak dibicarakan dikalangan pendidik. Pendidikan karakter diyakini sebagai aspek penting dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), karena turut menentukan kemajuan suatu bangsa. Karakter masyarakat yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini, karena usia dini merupakan masa “emas” namun “kritis” bagi pembentukan karakter seseorang. Pendidikan karakter menurut pengertian para ahli yaitu Thomas Lickona (1991) adalaah pendidikan untuk membentuk kepribadian seorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tidakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain, kerja keras dan sebagainya dengan kebiasaan yang kerap dimanifistasikan dalam tingkah laku. Pendidikan bertujuan tidak sekedar proses alih budaya atau alih ilmu pengetahuan (<em>transfer of knowledge</em>), tetapi juga sekaligus sebagai proses alih nilai (<em>transfer of value</em>). Artinya bahwa Pendidikan, di samping proses pertalian dan transmisi pengetahuan, juga berkenaan dengan proses perkembangan dan pembentukan kepribadian atau karakter masyarakat. Dalam rangka internalisasi nilai-nilai budi pekerti kepada peserta didik, maka perlu adanya optimalisasi pendidikan. Ki Hajar Dewantara menyatakan bahwa pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (<em>intellect) </em>dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesem-purnaan hidup anak-anak kita.<em>&nbsp;</em>Pendidikan karakter merupakan bagian integral yang sangat penting dari pendidikan kita.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/64 Revitalisasi Pendidikan Karakter bagi Guru dan Siswa dengan Penerapan Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara di SMP 32 OKU 2019-09-02T03:46:25+00:00 siti@gmail.com <p>Rendahnya mutu pendidikan di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara lain masalah efektifitas, efisiensi, dan standarisasi pengajaran. Faktor lainnya yang turut mempengaruhi rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah munculnya berbagai metode pengajaran yang sangat banyak yang ditawarkan oleh pemerintah. Untuk memulihkan mutu pendidikan di Indonesia dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah Penerapan konsep pendidikan Ki Hadjar Dewantara seperti yang penulis terapkan baik kepada sesama guru dan dilanjutkan oleh guru kepada siswa di SMP 32 OKU. Penerapan konsep Tringa dilakukan dengan menekankan bahwa untuk mengoptimalkan hasil pembelajaran dan pendidikan maka siswa perlu dibimbing untuk dapat menguasai pengetahuan yang sedang dipelajari (<em>ngerti</em>), mengambil sikap positif terhadap sesuatu yang dipelajari (<em>ngrasa</em>), dan mempraktikkan apa yang telah dipelajari (<em>nglakoni</em>). Sejauh ini konsep tringa ini berjalan dengan baik, dan menunjukkan siswa-siswa berkembang menjadi semakin kreatif.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/65 Integrasi Pendidikan Karakter dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di SMA 2019-09-02T04:00:52+00:00 sururiyah_suraji@yahoo.co.id <p>Dalam pelaksanaan pendidikan karakter di tingkat satuan pendidikan, diantaranya berupa pengembangan nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa diintegrasikan dalam setiap pokok bahasan dari setiap mata pelajaran. Nilai-nilai tersebut dicantumkan dalam silabus dan RPP. Oleh karena itu, tujuan penulisan ini adalah: (1) menginformasikan tentang pengintegrasian nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam proses pembelajaran, dan (2) menginformasikan tentang cara menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahasa Inggris SMA yang berkarakter. Dalam makalah ini diuraikan tentang: (1) pengintegrasian nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dalam proses pembelajaran, (2) penyusunan silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bahasa Inggris SMA berkarakter.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/66 Peningkatan Kualitas Pembelajaran Universitas Baturaja di Masa Depan 2019-09-02T04:03:59+00:00 elfiana@gmail.com <p>Kemajuan UNBARA sangat ditentukan oleh bekerja samanya komponen sistem tersebut dengan baik untuk mencapai tujuan lembaga yang berkualitas. Dosen yang sangat memegang peranan&nbsp; penting, idealnya memiliki kompetensi yang dapat diandalkan sebagai tenaga kependidikan, kompetensi tersebut paling tidak terdiri dari kompetensi pribadi, kompetensi profesi dan kompetensi sosial. Kompetensi pribadi berkenaan dengan sikap mentalitas pribadi dalam bertindak selaku dosen yang mempunyai nilai-nilai luhur sesuai dengan norma yang berlaku berdasarkan falsafah Pancasila. Kompetensi profesi berkenaan dengan kemampuan dosen ditinjau dari profesinya sebagai tenaga profesional. Kompetensi di atas tentu didasari oleh tanggung jawab dosen secara moral untuk melaksanakan perkuliahan dan kesadaran yang penuh sebagai tenaga profesional.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/67 Pengajaran Sastra dan Pembinaan Karakter Mahasiswa 2019-09-02T04:18:58+00:00 Yanty_burlian@yahoo.com <p>Sastra adalah suatu bentuk kegiatan manusia yang tergolong pada karya seni yang menggunakan bahasa sebagai bahan. Bahasa merupakan karakteristik sastra sebagai karya seni. Hal inilah yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa pembelajaran sastra selalu dikaitkan dengan pembelajaran bahasa. Jika seseorang mempelajari sastra maka ia berharap dengan bahasa yang dipergunakan dalam karya sastra tersebut. Sastra bisa menjdi media stategis untuk mewujudkan tujuan mulia. Melalui karya sastra, mahasiswa bisa melakukan olah rasa, batin, dan olah budi secara intens sehingga secara tidak langsung mahasiswa memiliki perilaku dan kebiasaan positif melalui proses apresiasi dan berkreasi melalui sastra. Sejatinya sastra bisa digunakan sebagai media penyampaian pendidikan karakter tidak hanya pada tataran kognitif sja, melainkan menyentuh pada internalisasi, dan pengalaman nyata dalam kehidupan mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Jika pengajaran dilakukan secara tepat maka pengajaran sastra dapat memberikan sumbangan yang besar untuk memecahkan masalah-masalah nyata yang cukup sulit untuk dipecahkan di dalam masyrakat. Masalah-masalah nyata yang terdapat dalam masyarakat adakalanya tercermin dalam sebuah karya sastra, yang disampaikan dengan bahasa yang indah. Bahasa dalam karya sastra menjadi sarana yang tepat untuk memberikan solusi atau alternatif pemecahan masalah tersebut. Nilai-nolai dalam karya sastra dapat menjadi sarana pendidikan dan pembinaaan akhlak atau karakter mahasiswa</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/68 Rekontruksi Sikap Positif Berbahasa Indonesia melalui Mata Kuliah Pengembangan Keterampilan Berbicara 2019-09-03T09:07:12+00:00 darning_wati@fkip.unbara.ac.id <p>Seiring perkembangan zaman, kebanggaan sebagian masyarakat memiliki bahasa kesatuan mulai terkikis. Hal ini terlihat dari sebagian masyarakat Indonesia yang tidak menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai situasi. Mereka lebih memilih menggunakan bahasa daerah bahkan bahasa asing dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, mahasiswa prodi PBSID FKIP Unbara melalui Mata Kuliah Pengembangan Keterampilan Berbicara diwajibkan untuk disiplin berbahasa Indonesia di dalam kelas, santun berbahasa, dan menanamkan kembali rasa cinta terhadap tanah air melalui pengaplikasian bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dan berbagai situasi. Usaha-usaha yang dilakukan tersebut sebagai bentuk rekonstruksi sikap positif dalam berbahasa Indonesia bagi generasi muda.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/69 Proses Pendidikan Petani melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) di Sumatera Selatan 2019-09-03T09:13:05+00:00 sidiqhanapi@gmail.com <p>Penulisan ini berdasar dari program pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu SL-PTT untuk berbagai komoditas pangan yang dilakukan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) di Sumatrera Selatan. PTT adalah suatu pendekatan inovatif dan dinamis dalam upaya meningkatkan produksi dan pendapatan petani melalui perakitan komponen teknologi secara partisipatif bersama petani. SL-PTT adalah bentuk sekolah yang seluruh proses belajar –mengajarnya di lakukan di lapangan dan&nbsp; di tempat-tempat lain yang berdekatan dengan lahan belajar, tidak terikat ruang kelas. Sekolah lapang (SL) menjadi tempat pendidikan nonformal bagi petani untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan utamanya dalam mengenali potensi, penyusunan rencana usahatani, mengatasi permasalahan. Menggunakan metode pembelajaran orang dewasa (POD) dan dilakukan secara partisipatif dengan metode ceramah 30 persen sisanya adalah simulasi, praktek, diskusi kelompok di lokasi demplot atau laboraturium lapang. Pendidikan petani melalui SL-PTT diharapkan mampu meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam budidaya tanaman pangan yang terpadu dan berkelanjutan. Peningkatan produksi usahatani melalui pendekatan SL-PTT menjadi salah satu strategi yang diharapkan mampu memberikan sumbangan nyata dan lebih besar terhadap produksi pangan nasional. Pendekatan ini akan berhasil meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani sehingga mampu meningkatkan produksi dan pendapatan petani manakala didukung oleh semua pihak, termasuk pemangku kebijakan baik di pusat, maupun di daerah.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/70 Penanaman Nilai- nilai Karakter melalui Pendidikan 2019-09-03T09:16:49+00:00 hennyyulia@yahoo.co.id <p>Karakter merupakan nilai dasar yang membangun pribadi seseorang yang di pengaruhi oleh faktor keturunan (hereditas) dan pengaruh lingkungan.Karakter merupakan sebuah proses perkembangan yang tidak akan pernah berakhir selama manusia hidup.Didalam karakter ada nilai inti yang berasal dari budaya,oleh karenanya pembangunan karakter tidak bisa di lepaskan dari sisi budaya suatu bangsa. Artikel ini akan membahas masalah (a) Pengertian karakter, (b) Peranan pendidikan karakter bagi pembangunan bangsa, (c) Ruang lingkup pendidikan karakter,(d) nilai- nilai yang seharusnya di ajarkan di sekolah yang berhubungan dengan pembentukan karakter siswa dan.(e) peranan sekolah, keluarga dan masyarakat dalam membangun karakter bangsa.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/71 Guru sebagai Model dalam Pendidikan Karakter 2019-09-03T09:19:57+00:00 rita_nilawijaya@fkip.unbara.ac.id <p>Pendidikan karakter adalah pendidikan yang membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang seperti dalam bertingkah laku baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati orang lain, dan kerja keras . Hal tersebut berbanding terbalik dengan apa yang kita hadapi di masa sekarang. Penggerogotan terhadap karakter bangsa telah terjadi secara sistemik di Indonesia. Manusia Indonesia seakan sudah tidak memiliki rasa malu untuk melakukan kecurangan dan pelanggaran hukum. Berbagai permasalahan seperti mencontek, korupsi, kekerasan, kejahatan seksual, perusakan, dan sebagainya dewasa ini merupakan hal lumrah yang kerap didengar dan dijumpai pada berbagai ranah kehidupan masyarakat. Persoalan karakter dalam pendidikan dengan demikian, bukanlah hal baru lagi dalam wacana pendidikan di Indonesia. Pembangunan karakter telah menjadi alasan utama mengapa proses pendidikan itu harus dilakukan di negeri ini.Dalam hal ini, guru juga berperan sebagai pendidik (<em>nurturer</em>) yang berperan dan berkaitan dengan tugas-tugas memberi bantuan dan dorongan (<em>supporter</em>), tugas-tugas pengawasan dan pembinaan (<em>supervisor</em>) serta tugastugas yang berkaitan dengan mendisiplinkan anak agar anak itu menjadi patuh terhadap aturan-aturan sekolah dan norma hidup dalam keluarga dan masyarakat. Guru sebagai penanggung jawab pendisiplinan anak harus mengontrol setiap aktivitas anak-anak agar tingkat laku anak tidak menyimpang dengan norma-norma yang ada.&nbsp; Artikel ini membahas guru dalam pendidikan karakter.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/72 Pengembangan Karakter Peserta Didik melalui Pemahaman Kecerdasan Emosional 2019-09-03T09:24:11+00:00 mila_arizah@yahoo.com <p>Artikel ini bertujuan untuk memahami dan mengembangkan karakter peserta didik dengan mengoptimalkan kecerdasan emosional. Banyak masyarakat memandang kecerdasan intelektual adalah kunci keberhasilan seseorang akan tetapi pandangan itu keliru, menurut Goleman kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% dan 80% sumbangan kecerdasan emosional (EQ). yakni kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustrasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana hati (mood), berempati serta kemampuan bekerja sama. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional sangat penting dalam menopang kelangsungan hidup manusia. Kalau kita mau jujur sesungguhnya keberhasilan manusia dalam mengelola kehidupan (rumah tangga, bisnis, pergaulan, karier, dll) tidak hanya ditentukan oleh gelar-gelar universitas dalam maupun luar negeri, Pendidikan yang tinggi, indeks komulatif, apalagi intelektual seseorang. Orang pintar bahkan genius tidak punya jaminan pintar juga dalam mengatur kehidupannya, bahkan banyak sekali yang menuai kegagalan.</p> <p>Kecerdasan emosi dapat dilatih, diasah dan dikembangkan melalui berbagai cara; mengenali emosi, memotivasi diri, mengenali emosi rekan, dan memahami emosi diri.Dengan mengembangkan (melatih) kecerdasan emosi (EQ / Emotional Quotient) diyakini dapat menjadikan diri kita menjadi manusia yang lebih baik dalam menjalani rona ragam samudera kehidupan.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/73 Optimalisasi Pembentukan Karakter Siswa melalui Pembelajaran Dongeng oleh Orang Tua 2019-09-03T09:27:33+00:00 Ina.wati27@yahoo.com <p>Penanaman dan pembentukan karakter berbasis sastra dapat dilakukan di dalam keluarga dan sekolah. Di lingkungan keluarga peletak batu pertama watak dan kepribadian seseorang adalah para orang tua. Oleh karena itu, harus disadari bahwa masa anak-anak adalah masa kausal dimana setiap orang tua harus menanamkan nilai-nilai karakter yang baik kepada anaknya. Hal ini bertujuan agar saat dewasa anak-anak susdah memiliki karakter yang mantap, kuat dan siap Tantangan zaman yang semakin komplek. Di samping teladan yang baik, orang tua bisa memanfaatkan karya sastra dalam upaya menanamkan karakter yang baik pada anak yang salah satunya dongeng. Begitu tumbuh dalam karakter yang baik, anak-anak akan tumbuh dengan kapasitas dan komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan hidup. Pemberian cerita dongeng terhadaop siswa/anak di lingkungan keluarga sangat diperlukan. Hal ini karena orang tua merupakan orang tertama mendidik dan mengajarkan pribadi kepada siswa</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/74 Peranan Pendidikan Spiritual/ Spiritual Quotient (SQ) dalam Membangun Karakter Bangsa 2019-09-03T09:32:37+00:00 Afifah_ifaa@yahoo.com <p>Pendidikan Spiritualitas adalah proses pendidikan yang dilandasi oleh kebutuhan yang paling pokok dan yang paling dasar yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan sebagai sumber etos kerja, produktivitas, membangun relasi, kejujuran, moral dan etika dalam pendidikan. Istilah &nbsp;pendidikan spiritual nampaknya sudah popular dan digunakan didalam semua aspek kehidupan termasuk pendidikan. Pendidikan merupakan proses spiritual yang paling tinggi. Dimana dalam penulisan artikel ini pendidikan spiritual pendidikan spiritual nampaknya sudah popular dan digunakan didalam semua aspek tujuan untuk pengembangan dan internalisasi nilai-nilai ideal kemanusiaan dalam&nbsp; membangun &nbsp;bangsa yang berkarater yang berbasis nilai yang diharapkan berimplikasi pada kehidupan dan rasa iman dan takwa individu kepada Tuhan Yang Maha Esa yang akan bermuara pada lahirnya perilaku kesalehan sosial dan pribadi berkarakter. Sehingga dapat menanggulangi berbagai fenomena yang terjadi didalam masyarakat pada zaman globalisasi yang merupakan dinamika paling strategis dan membawa pengaruh terhadap perkembangan proses perubahan peradaban manusia.Globalisasi juga memudarkan batas-batas dan hakikat nilai, tujuan, dan makna tentang eksistensinya manusia. Era globalisasi juga menggeser nilai-nilai kebaikan, eksistensi kebenaran, penurunan moral kemudian, menggeser peranan ruang-ruang kebaikan, eksistensi kebeneran, penurunan moral dan hilangnya&nbsp; simbol- simbol kebajikan dilingkungan kehidupan. Dalam artikel ini metodologi yang digunakan yaitu metodologi kualitatif analitis, yang berusaha menjelaskan data secara deskriptif</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/75 Revitalisasi Karakter Mulia Peserta Didik melalui Strategi Hypno Heart Teaching 2019-09-03T09:51:46+00:00 dewi_lestari@fkip.unbara.ac.id <p>Orang yang mampu dan mempercayai serta yakin akan “Kekuasaan Allah” maka pada hati nuraninya tentulah akan mendapat jiwa yang tenang, dan insya Allah akan selalu dapat memancarkan kepribadian mulia dari dirinya untuk menghiasi kehidupan dan lingkungannya. Belajar dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap, maupun keterampilan. Perubahan itu tentunya si pelaku juga akan terbantu dalam memecahkan permasalahan hidup dan bisa meyesuaikan diri dengan lingkungannya. Karakter adalah jumlah keseluruhan dari nilai-nilai, keyakinan, dan kepribadian kita, seperti ketulusan, sifat yang tidak mementingkan diri sendiri, pendirian, keberanian, loyalitas, dan rasa hormat kita. Karakter adalah cerminan dari perilaku kita dan tindakan-tindakan kita. <em>Hypno heart teaching</em> ke dalam pembelajaran di kelas setelah kita memiliki kejernihan pikiran dan ketuluusan hati dengan kepribadian yang mulia. Tujuan untuk mempraktikkan <em>hypno heart teaching</em> adalah untuk membuat perubahan yang berarti dalam mendidik dengan hati yang menyentuh jiwa dan keasadaran peserta didik menjadi manusia cerdas, berkarakter dan berkepribadian mulia</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/76 Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Bahasa Inggris 2019-09-03T09:55:01+00:00 anggeraini.yentri@yahoo.com <p>Sudah tidak asing lagi bagi kita ketika menyaksikan perilaku&nbsp; menyimpang seperti: tawuran antar pelajar, bentrok antar warga, penyalahgunaan narkotika, pergaulan bebas, korupsi, kriminalitas, kerusakan lingkungan, dan berbagai tindakan patologi social lainnya, hal ini menambah deretan permasalahan bangsa yang dihadapi. Menurut para pakar, berbagai tindakan patologi sosial yang terjadi di negeri ini, menunjukkan indikasi adanya masalah akut dalam bangunan karakter bangsa. Karenanya, pembangunan karakter bangsa, menjadi sangat berarti dan mendesak untuk segera dilakukan. Dalam proses pendidikan, guru tidak hanya menjalankan fungsi alih ilmu pngetahuan (<em>transfer of knowledge</em>) tapi juga berfungsi untuk menanamkan nilai (<em>value</em>) serta membangun karakter (<em>Character Building</em>) peserta didik secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Di sinilah guru dituntut untuk menjadi model dengan memberikan yang terbaik buat anak-anak kita dan menjadi contoh sekaligus motivator dan inspirator sehingga peserta didik akan lebih tertarik dan antusias dalam belajar, sehingga hasil belajar yang didapat berdaya guna dan berhasil. Banyak anak-anak yang sukses karena melihat figur gurunya yang bersahaja, tegas, dan berwibawa. Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah yang juga di ujikan dalam ujian nasional. Oleh karena itu, guru harus berperan aktif dalam pembelajaran tidak hanya memberikan materi pelajaran Bahasa Inggris dan menanamkan perilaku yang baik di kelas, sekolah dan masyarakat melalui stratgei pembelajaran yang berkarakter. Artikel ini menjelaskan tentang pendidikan karakter pada pembelajaran Bahasa Inggris.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/77 Konsumsi Media Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Dampaknya Dalam Pembentukan Karakter Anak 2019-09-03T09:58:09+00:00 Na_dieta@yahoo.com <p>Semakin pesatnya perkembangan tehnologi saat ini menimbulkan suatu dilema yang sulit terelakkan bagi setiap orang. Hadirnya tehnologi berpengaruh terhadap masyarakat penggunanya khususnya dalam hal ini anak - anak. Kemudahan yang ditawarkan akan akses media teknologi informasi dan komunikasi sangat menjanjikan serta menarik perhatian besar bagi anak. Namun tidak semua hal yang diakses itu akan mendatangkan suatu manfaat bagi perkembangan karakter anak, tetapi juga akan nada dampak lain yang akan timbul. Dalam hal ini apabila konsumsi media komunikasi dan teknologi ini tidak terdapat filter akan sangat berpengaruh besar dalam perkembangan karakter anak dalam kehidupan. Untuk itu perlu adanya dukungan dan pengawasan dari berbagai pihak terutama pendampingan orang tua dalam membantu pembatasan dan filterisasi konsumsi media teknologi informasi dan komunikasi bagi anak. Bervariasinya fasilitas yang ditawarkan oleh media elektronik khususnya, banyak membantu dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Namun tak dapat dipungkiri konsumsi media yang berlebihan khusunya bagi anak – anak akan menimbulkan berbagai ancaman dalam pertumbuhan karakter anak-anak tersebut.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/78 Pengembangan Program Studi Berbasis System Approach; Upaya Implementasi Penjaminan Mutu Berkelanjutan 2019-09-03T10:01:28+00:00 eriyanti@fkip.unbara.ac.id <p>Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di setiap tingkat dan jenjang lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh proses pengelolaan dan penyelenggaraan menajemen pendidikannya.Manajemen yang baik di suatu lembaga pendidikan merupakan salah satu upaya yang tepat untuk meningkatkan kualitas proses pendidikan secara keseluruhan dan mempertinggi angka kebutuhan masyarakat akan pendidikan sampai ke jenjang tinggi.Prosesevalusi dan penjaminan mutu berkelanjutan adalah salah satu strategi untuk meningkatkan relevansi,akuntabilitas proses pendidikannya serta meningkatkan kemampuan pengelolan perguruan tinggi terutama di tingkat program Studi. Kualitas sebuah program studi merupakan perwujudan atas bekerjanya fungsi dan peranan perguruan tinggi. Fungsi dan peranan perguruan tinggi dikenal dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu 1) Pendidikan dan pengajaran, 2) Penelitain dan 3) Pengabdian Masyarakat. Penerapan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut tidak terlepas dari hasil kerja (keras) dari berbagai pihak yang sangat berkepentingan mulai dari dosen, mahasiswa, pimpinan dan tenaga kependidikan lainnya. Kualitas program studi yang optimal dapat dicapai bila semua unsur-unsur diatas berinteraksi secara harmonis.Selain itu hal yang tidak kalah pentingnya adalah dukungan fasilitas,dana, manajemen yang efektif dan efisien. Arah kebijakan pengembangan program studi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu pengembangan kualitas penyelenggaraan dan pengembangan .Sebagai lembaga yang dibiayai dengan dana masyarakat maka setiap lembaga Perguruan Tinggi wajib memenuhi tuntuhan dan harapan masyarakat dengan tata kelola dan manajemen mutu pengelolaan secara berkelanjutan.Salah satu acuan yang baku saat in adalah Peraturan Pemerintah Tentang Standar Nasional badan yang diwujudkan melalui program Akreditasi &nbsp;yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN).</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/79 Memahami Karakteristik Anak Usia Dini 2019-09-03T10:04:15+00:00 ko.8515@gmail.com <p>Karakter diartikan sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain. Pembentukan karakter dimulai sejak usia dini dan berlangsung sepanjang hidup manusia. Karakter anak akan terbentuk dengan baik jika dalam proses tumbuh kembangnya anak mendapatkan cukup ruang untuk mengungkapkan diri secara leluasa. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakkan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/80 Dampak Teknologi Informasi terhadap Pembentukan Karakter Bangsa 2019-09-03T10:07:50+00:00 jasmineyunda@yahoo.com <p>Perkembangan&nbsp; ilmu pengetahuan dan teknologi,&nbsp; khususnya teknologi informasi menimbulkan pengaruh terhadap masyarakat terutama generasi muda. Data pada 2011 menunjukkan,&nbsp; Indonesia menduduki peringkat tertinggi pengguna internet yaitu mencapai 35 juta, dan diperkirakan pada 2020 akan mencapai lebih dari 100 juta pengguna. Dalam kajian&nbsp; filsafat ilmu, teori kritis merupakan pengembangan ilmu pengetahuan terbaru, yang berfungsi sebagai&nbsp; analisis baru, yang menekankan pada aspek kesadaran manusia secara individu maupun kolektif terhadap dominasi, eksploitasi dan penindasan. Membangun kesadaran diri&nbsp; pada generasi muda akan dominasi teknologi informasi ini tentunya tidak mudah, karena dominasi ini telah menjadi trend center dan budaya baru. Teori kritis memungkinkan kita membaca produksi budaya dan komunikasi dalam perspektif yang luas dan beragam.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/81 Pembelajaran Kontekstual sebagai Salah Satu Upaya Untuk Membangun Karakter Bangsa 2019-09-03T10:10:55+00:00 siti_muyaroah@fkip.unbara.ac.id <p>Krisis karakter yang dialami bangsa saat ini disebabkan kerusakan individu- individu&nbsp;&nbsp; masyarakat&nbsp;&nbsp; yang&nbsp;&nbsp; terjadi&nbsp;&nbsp; secara&nbsp; kolektif&nbsp; sehingga&nbsp; terbentuk&nbsp;&nbsp; budaya/ kebiasaan. Budaya inilah yang telah menginternal dalam sanubari masyarakat Indonesia dan menjadi karakter bangsa. Krisis karakter kebangsaan saat ini menjadi tanggungjawab sepenuhnya dunia pendidikan. Reorientasi pendidikan perlu segera dilakukan yaitu dengan melakukan tinjauan atas pelaksanan pendidikan dan pembelajaran selama ini, pendidikan kita berjalan&nbsp; apa&nbsp; adanya&nbsp; dengan&nbsp; output&nbsp; seadanya.&nbsp; Sehinga&nbsp; dalam&nbsp; pembelajaran&nbsp; tidak terjadi internalisaisi ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran kontekstual diharapkan akan dapat mengantarkan kepada pendidikan lebih bermakna dan bermanfaat serta akan memberikan dampak kepada tebentuknya jadi diri/ karakter masyarakat Indonesia yang sebenarnya.</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://unbara.ac.id/journal/index.php/prosiding/article/view/82 Pendidikan dan Pembentukan Karakter dengan Pembelajaran Jurnal Kepribadian 2019-09-03T10:14:02+00:00 novaritazkia@yahoo.com <p><em>&nbsp;</em>Dunia pendidikan yang secara filosofis dipandang sebagai alat atau wadah untuk mencerdaskan dan membentuk watak manusia agar lebih baik (<em>humanisasi</em>), sekarang sudah mulai bergeser atau disorientasi. Demikian terjadi salah satunya dikarenakan kurang siapnya pendidikan untuk mengikuti perkembangan zaman yang begitu cepat. Sehingga pendidikan mendapat krisis dalam hal kepercayaan dari masyarakat, dan lebih ironisnya lagi bahwa pendidikan sekarang sudah masuk dalam krisis pembentukan karakter (kepribadian) secara baik. Menurunnya kualitas sumber daya manusia di Indonesia merupakan akibat sumber daya manusia Indonesia kurang mampu bersaing dan kurangnya akan nilai moral dan karakter . Hal ini pula disebabkan pendidikan dan pengembangan nilai moral dan karakter sumber daya manusia di saat masih menjadi peserta didik kurang terjalin dengan baik. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang dengan cita-cita untuk maju, sejahtera, dan bahagia menurut konsep pandangan hidupnya. Maka dari itu melalui proses metode belajar diharapkan kelak proses perbaikan pembangunan sumber daya manusia dapat tertanamkan dengan baik.&nbsp; Namun perlu dilakukan metode pendidikan dan pengembangan nilai moral dan karakter sehingga lebih terserap dengan baik dan mampu menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Jurnal kepribadian adalah metode pembelajaran dengan menuliskan sikap dan tingkah laku sehari-hari yang sesuai dengan nilai moral dan nilai-nilai karakter. Disini peran guru sangat penting dimana guru menjelaskan terlebih dahulu tentang nilai moral dan nilai-nilai karakter. Disini Jurnal kepribadian dimasukkan sebagai metode pembelajaran supaya kebiasaan-kebiasaan melalui jurnal kepribadian akan membawa dampak positif kedepannya</p> 2015-01-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##