UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK MOTORIK KASAR MELALUI BRAIN GYM PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI PAUD AL MUQODDIM PALEMBANG
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan perkembangan motorik anak usia Dini melalui metode pembelajaran dengan metode Brain Gym. Brain Gym atau senam otak adalah latihan gerak sederhana yang dilakukan untuk memudahkan kegiatan. Rangkaian gerakan yang dilakukan diharapkan dapat memperbaiki konsentrasi belajar serta meningkatkan rasa percaya diri. Observasi awal yang dilakukan di Paud Al Muqoddim Palembang perkembangan motorik anak belum berkembang secara optimal. Alat permainan masih sangat konvensional. Guru belum belum menggunakan strategi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan anak. Pilihan menggunakan metode Brain Gym atas pertimbangan metode ini mudah diikuti sehingga interaksi dan gerak anggota tubuh anak dapat berjalan seirama. Design penelitian menggunakan PTK dengan 2 siklus. Setiap siklus dilakukan 5 kali pertemuan. Data diperoleh melalui observasi, pengamatan dan dokumentasi. Sebelum dilakukan treatment 16 orang anak PAUD kelompok B perkembangan motorik kasar belum berkembang secara maksimal. Hasil treatment siklus pertama dari 16 orang anak, 7 orang (43,75%) motorik kasar menunjukkan perkembangan sesuai harapan, 6 orang anak (40,63%) motorik kasarnya berkembang sesuai dengan harapan, 3 orang anak (15,63%) motorik kasarnya mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Treatment siklus ke dua, persentase peningkatan motorik kasar anak dari 16 orang 5 orang anak (32,29%) capaian peningkatan motorik berkembang sangat baik, 10 anak (61,45%) berkembang sesuai harapan, dan 1 orang anak (6,25%) masih dalam proses latihan untuk ditingkatkan kemampuan gerak motorik kasarnya. Temuan penelitian membuktikan bahwa metode Brain Gym dapat digunakan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan motorik anak di Paud Al- Muqodddim Palembang
Downloads
References
Amrah. (2019). Peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V tema 6 panas dan perpindahannya dengan menggunakan pendekatan konstruktivisme. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(1).
Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal.
Asnawati, A., & Sugianto, B. (2019). Meningkatkan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan meronce dari bahan alam. Jurnal Riset Golden Age Paud Uho, 1(3). https://doi.org
Eliasa, Eva Imania. (2004). Brain Gym (Mari Bermain Brain Gym dengan Senam Otak) https://www.academia.edu
Fauzi, Taty, Bayu Indra. (2019). Psikologi Perkembangan. Jakarta : Tira Smart.
Gibson, J. L., Donnelly, J. H., Ivancevich, J. M., & Konopaske, R. (2014). Organizations: Behaviour, Structure, Processes. In McGraw-Hill Irwin (Issue 14th Edition).
Heranurweni, S., Destyningtias, B., & Kurniawan Nugroho, A. (2018). Klasifikasi pola image pada pasien tumor otak berbasis jaringan syaraf tiruan (studi kasus penanganan kuratif pasien tumor otak). Elektrika, 10(2). https://doi.org
Lailaturohmah, Fitriani, R., & Andera, N. A. (2021). Pengaruh pemberian terapi Brain Gym terhadap perkembangan motorik kasar pada anak usia 4-5 tahun di TK Plus Wahidiyah desa Bandar Lor kecamatan Mojoroto kota Kediri. Jurnal Bidan Komunitas, 4(3), 126–132.
Laksana, D. N. L., Jau, M. Y., & Ngonu, M. R. (2021). Aspek perkembangan kognitif anak usia dini. Anak Usia Dini, 1(6).
Madyastuti R, L., Twistiandayani, R., & Rahayu, A. W. (2018). Pengaruh senam otak terhadap peningkatan motorik kasar pada anak usia 4-6 tahun. Wiraraja Medika, 8(2). https://doi.org
Mita, S. (2020). Pengaruh kegiatan senam irama terhadap kemampuan motorik kasar anak usia 5-6 tahun di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tanjung Raja kec. Tanjung Raja. PERNIK: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 3(1). https://doi.org
Muslihuddin dan Agustin (2008). Mengenali dan Mengembangkan Potensi Kecerdasan Jamak AUD TK Raudathu Aftal. Bandung : Risqi Press
Panzilion, P., Andri, J., & Padila, P. (2021). Therapy Brain Gym terhadap Short Memory anak retardasi mental. Jurnal Keperawatan Silampari, 4(2). https://doi.org
Paul, Dennison, E. (2008). Brain Gym dan Aku Merasakan Kembali Kenikmatan Belajar. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2013, tentang aspek perkembangan anak meliputi NAM (Nilai Agama dan Moral)
Permatasari, E. D. Ayu. (2016). Meningkatkan rasa percaya diri pada anak usia 4-5 tahun melalui gerak dan lagu. Universitas Slamet Riyadi, 1(18).
Prihastuti. (2009). Pengaruh Brain Gym terhadap peningkatan kecakapan berhitung siswa sekolah dasar prihastuti Fakultas Psikologi Unair. Jurnal Ilmiah Cakrawala Pendidikan, 1.
Rizqina, Z. A., Adam, M., & Chan, S. (2017). Pengaruh budaya kerja, kemampuan, dan komitmen kerja terhadap kepuasan kerja pegawai serta dampaknya terhadap kinerja badan pengusahaan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang (Bpks). Magister Manajemen, 1(1).
Saodih, E. (2004). Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini.
Smith, M. K. (2001). Kurt Lewin: groups, experiential learning and action research. The Encyclopedia of Informal Education, 1930.
Sukamti, E. R. (2018). Perkembangan Motorik. In UNY Press.
Wolfsont, C. (2002). Increasing behavioral skills and level of understanding in adults: A brief method integrating Dennison’s Brain Gym® balance with Piaget’s reflective processes. Journal of Adult Development, 9(3). https://doi.org
Wulan, Santika Ratna (2013). Pengaruh Brain Gym Terhadap Motorik Kasar Anak Taman Kanak-Kanak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu